Baca Juga Artikel Berikut Ini
Penggunaan huruf kapital yang benar nyatanya masih banyak yang belum bisa menerapkannya. Terbukti saya sering melihat tulisan-tulisan pelajar di buku mereka yang tidak memperhatikan dengan benar bagaimana menggunakan huruf kapital di tempat dan dengan cara penulisan yang seharusnya sehingga membuat tulisan menjadi berkurang nilai keindahan dan kerapiannya.
Huruf kapital merupakan huruf besar yang biasanya ditulis pada huruf pertama kata pada awal kalimat serta aturan-aturan lain sesuai kaidah yang ditetapkan. Penggunaan huruf kapital sendiri telah diatur pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang telah diterbitkan pada tahun 2015 untuk menyempurnakan EYD yang menjadi pedoman penulisan sebelumnya.
Penggunaan Huruf Kapital yang Tepat
1. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama awal kalimat. Contohnya yakni :- Dia telah menyusuri jalan itu.
- Cara memasak nasi menggunakan dandang.
- Keluarga adalah harta benda yang paling berharga.
- Memaksimalkan potensi diri pada anak.
- Dua atlet mendapatkan medali emas.
2. Huruf kapital ditulis pada huruf pertama unsur nama orang. Misal :
- Firdaus Deni Febriansyah
- Ahmad Wijaya
- Salsabilla Putri
- Dewi Sartika
- Rizky Ramadhan
3. Huruf kapital diterapkan pada awal kalimat petikan langsung. Berikut penerapannya :
- Dia bertanya, "Kapan kita pergi?
- "Wajahnya sangat tampan tampan sekali," kata Dewi.
- Bapak berkata, "Kamu harus bekerja keras!"
- Seorang Ibu menasihati anaknya, "Jaga dirimu baik-baik di tanah perantauan."
- "Dia adalah murid yang paling pandai," ujar temannya.
4. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama untuk nama Tuhan, agama, kitab suci, serta kata ganti untuk Tuhan. Contohnya seperti :
- Allah
- Tuhan
- Islam
- Hindu
- Alkitab
- Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
5. Huruf kapital atau huruf besar digunakan pada huruf pertama unsur nama gelar keturunan, kehormatan, keagamaan, atau titel akademik yang diikuti dengan nama orang. Contohnya yaitu :
- Haji Muhidin
- Imam Hanafi
- Raden Ajeng Kartini
- Prof Dr. Khoirul Anwar
- Irwansyah, SH
6. Huruf kapital/huruf besar digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan, keagamaan, turunan, profesi, dan juga nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Contohnya :
- Selamat datang, Yang Mulia.
- Silakan duduk, Prof.
- Semoga berbahagia, Sultan.
- Selamat siang, Dokter.
- Mohon izin, Jenderal.
7. Huruf kapital ditulis pada huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama tempat, atau nama instansi. Berikut adalah contoh penulisannya :
- Presiden Joko Widodo
- Laksamana Muda Tadashi Maeda
- Bapak Proklamator Republik Indonesia
- Bupati Jember
- Gubernur Jawa Timur
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada suku bangsa, nama bangsa, dan juga nama bahasa.
- Ajeng berasal dari suku Jawa.
- Kapan bangsa Indonesia tumbuh?
- Dia berkomunikasi dengan bahasa Sunda.
9. Huruf kapital diterapkan pada huruf pertama nama tahun, bulan, hari, serta hari besar atau hari raya. Contohnya yaitu :
- Dia tiba pada hari Kamis.
- Karnaval diadakan pada bulan Agustus.
- Setiap tanggal 1 Januari kita merayakan tahun baru Masehi.
- Setiap tanggal 1 Muharram umat Islam merayakan tahun baru Hijriah.
- Pada hari Lebaran semua berkumpul.
10. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh :
- Konferensi Meja Bundar
- Konferensi Tingkat Tinggi
- Peristiwa Rengasdengklok
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Peristiwa Bandung Lautan Api
11. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geografi.
Contoh :
- Selat Malaka
- Surabaya
- Dataran Rendah
- Sungai Kapuas
- Jalan Proklamasi
- Kecamatan Patrang
- Gunung Marapi
12. Huruf kapital diterapkan pada huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, organisasi, lembaga, badan, atau dokumen. Namun tidak berlaku untuk kata tugas, seperti di , dari, ke, yang, dan, untuk. Contohnya seperti :
- Republik Indonesia
- Ikatan Dokter Indonesia
- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
- Perserikatan Bangsa Bangsa
13. Huruf kapital juga dipakai pada
huruf pertama di setiap kata (termasuk unsur sempurna) di dalam judul buku, artikel, makalah, kalangan surat kabar, dan nama majalah. Dikecualikan untuk kata tugas (di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, serta lainnya) yang tidak terletak pada posisi awal. Seperti pada kalimat berikut ini :
- Saya telah membaca buku Laskar Pelangi
- Tulisan tersebut telah dimuat pada majalah Bahasa dan Sastra
- Dia penulis surat kabar Jawa Pos
- Andi membuat makalah yang berjudul "Pengaruh Membaca di Era Globalisasi"
14. Huruf kapital dipakai untuk nama sapaan, gelar, atau pangkat seperti :
- S.H. (Sarjana Hukum)
- S.S. (Sarjana Sastra)
- Tn. (Tuan)
- Sdr. (Saudara)
- K.H. (Kiai Haji)
- Hj. (Hajjah)
- Dr. (Doktor)
15. Dan yang terakhir, juruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, serta kata atau ungkapan lainnya yang digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh :
- "Ayo ke rumah Kak," ajak dia.
- "Selamat pagi Bapak," sapa orang itu.
- "Apa yang sedang Ibu lakukan?" tanya anak itu
- Surat Anda telah kami terima dengan baik
- Dimanakah letak rumah Saudara?
Jadi jangan sampai salah lagi ya, sebagai generasi muda kebanggaan bangsa sudah seharusnya menulis huruf kapital tidak lagi salah dan bisa diterapkan dengan benar sesuai aturan diatas.
Demikian pembahasan mengenai penggunaan huruf kapital yang benar sesuai PUEBI, apabila ada yang ditanyakan bisa disampaikan melalui kolom komentar.
Comments